Konflik Agraria Menguat, Dua Petani di Situbondo Saling Serang

Konflik Agraria Menguat

On The Street News – thegardenbarnhouse.com – Konflik Agraria Menguat, Dua Petani di Situbondo Saling Serang. Konflik agraria yang menguat mengakibatkan perselisihan yang berujung pada tindakan kekerasan kembali terjadi di kalangan masyarakat. Kali ini, dua petani di Situbondo terlibat bentrok fisik hingga saling bacok. Penyebabnya pun terbilang sepele, yakni sengketa terkait tanaman jagung.

Peristiwa ini dibenarkan oleh Kapolsek Banyuputih, AKP Sulaiman. Menurutnya, kedua petani yang terlibat bentrok adalah Sanito (40) dan Tolak (40). Tolak menuduh Sanito telah memotong tanaman jagungnya, sehingga pertikaian pun terjadi.

“Tuduhan ini membuat Tolak emosi dan langsung menyerang Sanito dengan menggunakan celurit. “Akibat perkelahian itu, Sanito dan Tolak mengalami luka parah sehingga kami larikan ke rumah sakit,” ujar AKP Sulaiman.

Kondisi Kritis

Meskipun kedua belah pihak masih hidup, namun kondisi mereka dilaporkan kritis. Luka bacoknya sangat parah, sehingga ia membutuhkan perawatan intensif. Pihak kepolisian saat ini masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap kronologi kejadian secara detail.

Sengketa Lahan Pertanian

Kasus bentrok antara petani ini bukanlah yang pertama kali terjadi. Sengketa lahan pertanian seringkali menjadi pemicu terjadinya konflik antar warga. Jika kita tidak segera melakukan mediasi, perselisihan kecil akan berkembang menjadi konflik yang lebih besar.

Pentingnya Resolusi Damai

Peristiwa ini menjadi pengingat bagi kita semua tentang pentingnya menjaga kerukunan antar sesama. Mari kita selesaikan semua sengketa, sekecil apapun, secara damai melalui dialog dan musyawarah.

Konflik Agraria Menguat

Pencegahan Konflik

Untuk mencegah terjadinya konflik serupa di masa mendatang, perlu dilakukan beberapa upaya, antara lain:

  • Penguatan kesadaran hukum: Masyarakat perlu diberikan pemahaman yang baik tentang hukum yang berlaku, khususnya terkait sengketa lahan.
  • Mediasi: Adanya lembaga atau pihak ketiga yang dapat menjadi mediator dalam menyelesaikan sengketa sangat penting.
  • Peningkatan pengawasan: Pemerintah daerah perlu meningkatkan pengawasan terhadap potensi konflik di masyarakat, terutama di daerah-daerah yang rawan konflik agraria.
Lihat Juga  Air Terjun Bisappu: Destinasi Wisata Alam yang Wajib Dikunjungi

Pesan Moral

Dari peristiwa ini, kita dapat mengambil pelajaran berharga bahwa konflik dapat terjadi kapan saja dan di mana saja. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk selalu menjaga sikap saling menghormati dan toleransi. Mari kita ciptakan lingkungan yang aman dan damai bagi kita semua.