On The Street News – thegardenbarnhouse.com – Charli XCX Nggak Main Aman, Musiknya Selalu Nendang! Kalau bicara soal penyanyi yang ogah ikut arus, Charli XCX adalah jawaban paling sah. Di tengah industri musik yang seringkali menuntut formula aman, di a malah nekat buka jalur sendiri. Nggak tanggung-tanggung, jalurnya itu penuh eksperimen, gebrakan, dan suara-suara yang nggak bisa di definisikan dalam satu kata.
Sejak awal kemunculannya, Charli udah nunjukkin kalau di a bukan sekadar penyanyi pop biasa. Bukan karena vokalnya tinggi-tinggi banget atau gaya panggung yang megah, tapi karena otaknya selalu penuh kejutan. Bahkan di saat para artis lain sibuk kejar tren, di a justru sibuk bikin tren baru.
Makanya, setiap karya Charli seolah selalu punya twist yang nggak bisa di tebak. Kadang bikin kamu goyang, kadang bikin kamu mikir, kadang juga bikin kamu bilang, “Lho, kok bisa ya musik kayak gini tetep enak?”
Dari Boom Clap ke Eksperimen Brutal
Nama Charli XCX mulai di kenal luas berkat lagu “Boom Clap” yang jadi soundtrack The Fault in Our Stars. Tapi jangan kira di a bakal terjebak di lagu manis dan ramah radio. Setelah itu, di a langsung banting setir. Musiknya berubah jadi lebih edgy, elektronik, bahkan nyaris “berisik” kalau di bandingkan rilisan pop kebanyakan.
Album-albumnya seperti Pop 2 dan how i’m feeling now jadi bukti nyata kalau di a nggak takut buat ngacak-ngacak ekspektasi pendengar. Bahkan, saat pandemi menghantam, di a justru bikin album dari rumah dan hasilnya tetap meledak!
Yang menarik, bukan cuma musiknya yang liar, tapi juga cara di a merangkul para penggemarnya dalam proses kreatif. Beberapa rilisan melibatkan fans dalam pemilihan konsep, bahkan sampai ke proses mixing. Gaya kolaboratif kayak gini jarang banget di temukan di dunia pop mainstream.
Lagu-Lagunya Kayak Roller Coaster
Dengerin musik Charli itu rasanya kayak naik roller coaster di gital. Beat-nya bisa melonjak tanpa aba-aba, vokalnya bisa melengking atau di bikin robotik, dan liriknya nggak pernah klise. Bahkan dalam satu lagu, mood-nya bisa berubah total dalam hitungan detik.
Contohnya “Vroom Vroom” lagu ini di mulai dengan vibe mobil balap, lalu tiba-tiba nge-blast suara synth industrial. Atau “Claws” yang terkesan lucu dan ceria, padahal liriknya ngodein obsesi posesif.
Gaya ini bikin Charli makin menonjol di tengah musisi lain yang terlalu sering main aman. Dia paham betul, buat terus relevan, kadang kamu harus bikin pendengar sedikit bingung, bahkan kaget. Tapi itu justru bagian dari kenikmatan yang di tawarkan.
Kolaborasi yang Selalu Nggak Biasa
Satu hal lagi yang bikin Charli XCX selalu fresh: pilihannya dalam kolaborasi. Dia nggak cuma gandeng nama-nama besar, tapi juga musisi underground yang biasanya luput dari radar pop global. Sebut saja SOPHIE, Caroline Polachek, hingga Christine and the Queens—semuanya pernah saling silang karya dengan Charli.
Kolaborasi itu bukan cuma tempelan nama, tapi bener-bener saling mengisi energi kreatif. Maka jangan heran kalau lagu hasil kolaborasi Charli selalu terasa nyentrik tapi nagih. Meski kadang terdengar “rame”, semuanya tetap punya satu benang merah—semangat bebas tanpa batas.
Dan hebatnya, meski sering di anggap nyeleneh, banyak musisi pop arus utama yang akhirnya terinspirasi dari jalur yang di a buka. Gaya Charli pelan-pelan mulai menyusup ke rilisan top chart, bahkan sampai ke gaya produksi musik TikTok sekarang.
Kesimpulan: Charli Itu Bukan Sekadar Penyanyi
Charli XCX lebih dari sekadar penyanyi pop. Dia adalah eksperimen berjalan, suara dari masa depan, dan tamparan buat siapa pun yang masih berpikir musik pop itu harus “rapi dan manis.” Dia datang dengan semangat bebas, menolak jadi cetakan, dan berhasil bikin musik yang nggak cuma asyik, tapi juga revolusioner.
Kalau kamu suka musik yang nggak membosankan dan selalu ada kejutan di setiap ketukannya, maka Charli XCX pantas masuk playlist utamamu. Karena dalam dunia yang seragam, di a adalah warna neon yang nggak bisa di abaikan.
